Gerakan Jam Belajar Masyarakat dan Penilaian Tahun 2015

Logo JBM 2015 - MerahGerakan Jam Belajar Masyarakat (JBM) dinilai semakin kendor di masyarakat. Padahal gerakan ini dinilai efektif dalam meningkatkan pendidikan dan kerekatan hubungan keluarga di Kota Yogyakarta. Karenanya, Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti bertekad menghidupkan kembali gerakan JBM tersebut. Hal ini ditandai dengan diterbitkanya Peraturan Walikota (Perwal) penyelenggaraan JBM. Melalui perwal ini diharapkan semua lapisan masyarakat dan pihak terkait dilibatkan untuk menciptakan kesadaran belajar menjadi budaya.

Dalam Perwal Nomor 53 tahun 2014 tentang penyelenggaraan JBM semua masyarakat dilibatkan yakni di tingkat RW, kelurahan, kecamatan dan Dinas Pendidikan.

Kegiatan JBM dilaksanakan peserta didik dan masyarakat melalui Gerakan Belajar Anggota Masyarakat (Gerbangmas). Kegiatannya berupa fasilitasi sarana belajar, pendampingan proses belajar, konsultasi belajar dan penghimpunan dana.

Mengacu pada peraturan itu JBM dilaksanakan paling sedikit 2 jam setiap harinya antara pukul 18.00 WIB- 21.00 WIB.

Wasis Siswanto, BA, seorang guru SD yang menjabat selaku Ketua Rukun Kampung di RK Karang Waru Lor Kotamadya Yogyakarta, memprakarsai terbentuknya JBM di tahun 1980 dan saat ini telah berusia 79 tahun masih bersemangat untuk memasyarakatkan JBM kepada seluruh masyarakat. Dengan semboyannya yang sering didengungkan 2 x 7 lebih baik dari 7 x 2 beliau menaruh harapan besar agar di tahun 2045 Indonesia menjadi Bangsa yang cerdas dengan istilahnya “Indonesia Cerdas”. Arti semboyan di atas adalah dengan belajar secara rutin 2 jam setiap hari selama seminggu, akan lebih baik dan ringan dilakukan daripada belajar yang dipaksakan dengan waktu 2 hari dimana setiap harinya dilakukan selama 7 jam.

Kampung Karanganyar RW 16 Brontokusuman adalah kampung yang sudah sejak lama melaksanakan kegiatan JBM. Kegiatan JBM di wilayah ini dimulai sejak tanggal 25 Maret 2010 dan kegiatan ini dijadikan satu paket dengan Gerakan Masyarakat Maghrib Mengaji. Masyarakat Kampung Karanganyar RW 16 pada waktu usai shalat maghrib telah dibudayakan untuk mengaji dan belajar. Dimulai pukul 18.00 sampai 20.00 kegiatan mengaji dan belajar dilakukan oleh warga dan seluruh warga tidak diperbolehkan untuk menyalakan televisi, radio dan perangkat sejenis yang dapat mengganggu suasana belajar. Kegiatan JBM di wilayah ini berdampak positif, khususnya bagi anak-anak usia sekolah dimana tidak sedikit anak-anak di Kampung Karanganyar W 16 yang dapat menuai prestasi di sekolah. Indikatornya antara lain sudah tidak ada anak yang tinggal kelas, nilai rapor yang cukup memuaskan, diterimanya beberapa anak di sekolah favorit, seperti SMP Negeri 5, SMA Negeri 1 dan yang melanjutkan ke jenjang Perguruan Tinggi diterima di Universitas ternama seperti UGM, UNY, UIN, STAN, dsb.

Pada tahun ini, Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta kembali menggelar lomba Jam Belajar Masyarakat Tingkat Provinsi DIY yang diikuti oleh 5 Kabupaten/Kota. Lomba diadakan secara bertahap karena ada beberapa rangkaian kegiatan yang dilaksanakan dalam penilaian JBM ini, di antaranya Cerdas Cermat Tingkat SLTA, Presentasi Program JBM di masing-masing wilayah dan visitasi atau kunjungan lapangan oleh Tim Penilai lomba JBM.

DSC_9922Kampung Karanganyar RW 16 sebagai kampung yang telah melaksanakan JBM sejak beberapa tahun lalu, setelah pada Bulan September tahun 2013 mewakili Kecamatan Mergangsan dalam penilaian JBM, pada tahun 2015 ini didaulat kembali untuk penilaian lomba yang sama di tingkat Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta mewakili Kota Yogyakarta. Tahun ini RW 16 Karanganyar di evaluasi bersama dengan empat kabupaten lainnya. Beberapa rangkaian kegiatan penilaian dalam rangka lomba JBM kali ini cukup bervariasi. Lomba Cerdas Cermat siswa jenjang SMA dan sederajat diselenggarakan pada tanggal 17 September 2015 bertempat di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Provinsi DIY. Ada tiga regu dari masing-masing Kabupaten/Kota yang di ajukan dalam lomba ini untuk memperebutkan tiga peringkat terbaik. Selain itu, juga dilakukan Presentasi dalam kaitannya dengan pelaksanaan program JBM di masing-masing Kabupaten/Kota pada tanggal 20 September 2015. Kegiatan penilaian JBM ini dilakukan setiap tahun oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi DIY dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan Jam Belajar yang dilakukan oleh masyarakat. Selain itu, kegiatan ini juga sangat bermanfaat bagi masyarakat sejalan dengan tujuan JBM tersebut yakni memotivasi warga / masyarakat didik agar terbiasa secara tertib dan teratur memanfaatkan waktunya sehari-hari untuk belajar.

DSC_0130[1]Kegiatan Penilaian yang dilakukan oleh Tim di RW 16 meliputi banyak aspek, baik dari aspek operasional maupun administrasi JBM. Selain itu Taman Bacaan Masyarakat (TBM) juga menjadi titik penilaian yang cukup penting mengingat TBM dijadikan sebagai sumber belajar masyarakat setempat. Kelompok Belajar sesuai dengan jenjang pendidikan juga menjadi sorotan Tim Penilai. Kampung Karanganyar RW 16 memiliki tiga kelompok belajar, yaitu jenjang SD, SMP/sederajat, dan SMA/sederajat.

 Kegiatan penilaian JBM ini juga diberitakan di Website Pemerintah Kota Yogyakarta melalui link ini

Tinggalkan komentar