POSYANDU DAN KUNJUNGAN TIM PUSKESMAS MERGANGSAN

Posyandu Tempuyung Mandiri 16 menerima kunjungan dari Dokter dan Tim Puskesmas Kecamatan Mergangsan pada hari Selasa, 12 Oktober 2021 bersamaan dengan kegiatan rutin penimbangan Balita. Tim Puskesmas Mergangsan melakukan kunjungan rutin dua kali dalam satu tahun untuk memantau kegiatan di posyandu. Pemantauan dilakukan untuk mengetahui aktivitas kegiatan yang dilakukan sekaligus untuk memperoleh data apakah ada permasalahan dan kendala yang dihadapi oleh Posyandu, seperti adanya bayi yang kurang gizi, berat badan rendang , stunting, dan lain-lain.

Tim dari Puskesmas dipimpin langsung oleh dokter Helmi didampingi oleh staf Puskesmas, yaitu mbak Siti dan mbak Octi memantau langsung kegiatan di Posyandu yang dilakukan di area Balai RW 16 Karanganyar.

Kegiatan yang berlangsung mulai pukul 09.00 hingga 11.00 dimanfaatkan oleh warga yang memiliki balita untuk timbang berat badan serta memperoleh vitamin agar tumbuh kembang anak semakin baik karena termonitor secara rutin setiap bulan.

Posyandu Bulan Februari 2017

Kegiatan Posyandu yang diadakan di wilayah RW 16 Karanganyar telah dilakukan secara rutin tiap tgl 12. Bulan Februari 2017 kegiatan Posyandu Tempuyung Mandiri kembali diadakan meskipun kondisi cuaca hujan lebat. Seluruh warga usia Balita dan Lansia dipersilahkan untuk hadir seperti biasanya untuk memeriksakan di Posyandu. Pelayanan Posyandu dilakukan di Gedung Olah Raga Karanganyar depan Balai RW 16.

Pemberian Vitamin A

 

img_20170212_171002.jpgBagian GiziSAM_0391 (Medium)SAM_0385 (Medium)

 

 

 

 

 

Posyandu Tempuyung Mandiri 16

Salah satu kegiatan yang secara rutin diselenggarakan di wilayah RW 16 Karanganyar adalah kegiatan Posyandu. Kegiatan ini dilakukan secara rutin pada tanggal 12 setiap bulan. Posyandu yang bernama “Tempuyung Mandiri 16” dimotori oleh ibu-ibu PKK RW 16 dengan Tim pelaksananya yang berjumlah lebih dari 10 orang. Kegiatan yang dilakukan dalam rangka pelayanan kesehatan terbagi menjadi beberapa kategori usia, yaitu kegiatan Posyandu Balita dimana kegiatan pelayanan kepada Balita lebih diarahkan untuk memonitor tumbuh kembang anak di usia Balita. Dalam kegiatan Posyandu Balita ini juga dilaksanakan kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB) yang melibatkan keluarga-keluarga yang memiliki anak usia Balita. Bina Keluarga Balita adalah kegiatan yang khusus mengelola tentang  pembinaan tumbuh kembang anak melalui pola asuh yang benar berdasarkan kelompok umur, yang dilaksanakan oleh sejumlah kader dan berada ditingkat RW (Pedoman Pembinaan Kelompok Bina Keluarga Balita Tahun 2006). Bina Keluarga Balita (BKB) adalah upaya peningkatan pengetahuan, ketrampilan dan kesadaran ibu serta anggota keluarga lain dalam membina tumbuh kembang balitanya melalui rangsangan fisik, motorik, kecerdasan, sosial, emosional serta moral yang berlangsung dalam proses interaksi antara ibu/anggota keluarga lainnya dengan anak balita.

Selain Posyandu Balita, kegiatan Posyandu Tempurung Mandiri 16 juga melayani warga yang sudah lanjut usia sehingga kegiatannya dinamakan Posyandu Lansia. Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut di suatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat dimana mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan. Posyandu lansia merupakan pengembangan dari kebijakan pemerintah melalui pelayanan kesehatan bagi lansia yang penyelenggaraannya melalui program Puskesmas dengan melibatkan peran serta para lansia, keluarga, tokoh masyarakat dan organisasi sosial.

Pelayanan yang dilakukan Posyandu Lansia di RW 16 antara lain pemeriksaan kesehatan yang meliputi monitoring tensi darah, tes kadar gula darah, asam urat dan kolesterol. Selain itu juga dilakukan berbagai penyuluhan kesehatan yang dilakukan baik dari Puskesmas Mergangsan maupun oleh dokter yang telah dijadwalkan melayani warga lanjut usia tersebut. Semoga kegiatan Posyandu ini dapat menjadi salah satu sarana untuk meningkatkan kualitas kesehatan bagi warga.

Perkembangan Janin

BAGIAN I. PERAWATAN  KEHAMILAN

Apa yang terjadi pada tubuh ibu hamil? Di dalam tubuh ibu hamil terjadi perubahan-perubahan karena adanya pertumbuhan dan perkembangan bayi di dalam rahim. Perubahan-perubahan tersebut, antara lain :

  • Rahim ibu dan perut ibu membesar karena bayi di dalamnya membesar.
  • Terjadi pertumbuhan dan perkembangan tubuh dan organ-organ bayi (otak, mata, telinga, hidung, mulut, jantung, paru, ginjal, usus, tulang, otot, pembuluh darah, saraf, dan lain-lain)
  • Kebutuhan makanan ibu bertambah agar pertumbuhan dan perkembangan bayi sehat dan normal.
  • Badan ibu makin gemuk dan berat badan bertambah.
  • Payudara ibu membesar.
  • Kadang-kadangibumerasa mual,pusing, sakitpinggang, sering kencing, dan lain-lain.

Mengapa ibu hamil harus periksa kehamilan?

  • Untuk memeriksakan kesehatan ibu dan bayi di dalam kandungannya. Bila tubuh ibu tidak sehat dapat menganggu pertumbuhan dan perkembangan bayi di dalam kandungan, dapat membahayakan keselamatan ibu dan bayi selama kehamilan, pada saat melahirkan, dan/atau sesudah melahirkan.
  • Untuk mengetahui adakah kelainan pada ibu atau bayi yang dapat membahayakan ibu atau bayi selama kehamilan, ketika melahirkan, dan/atau sesudah melahirkan.
  • Bila ada kelainan pada ibu dan bayi perlu mendapatkan pertolongan dan pengobatan segera.
  • Ibu, suami, dan keluarga perlu mendapat nasihat-nasihat mengenai bagaimana memelihara kesehatan ibu dan bayi selama hamil, persiapan untuk melahirkan, perawatan bayi baru lahir, perawatan ibu setelah melahirkan.

Kapan ibu harus periksa kehamilan ?
Bila terlambat datang bulan, segera ibu periksa ke petugas kesehatan terdekat (bidan, perawat, dokter) untuk
memastikan apakah hamil atau tidak. Bila ternyata hamil, periksakan kehamilan ibu secara teratur setiap bulan ke petugas kesehatan terdekat dan ikuti penyuluhan untuk ibu hamil. Sebaiknya suami atau keluarga selalu mendampingi ketika ibu periksa hamil dan sewaktu proses melahirkan.

Di mana ibu harus periksa kehamilan?
Ibu hamil dapat periksa kehamilan di puskesmas, rumah bersalin, atau rumah sakit terdekat.

Mengapa ibu perlu didampingi suami atau keluarga ketika periksa hamil?
Supaya suami atau keluarga mengerti, mengingatkan, dan membantu ibu dalam merawat kehamilan, mempersiapkan kelahiran bayi, merawat bayi baru lahir, dan merawat ibu setelah melahirkan.

Pemeriksaan apa saja yang akan dilakukan oleh petugas kesehatan?

  • Diukur tinggi badan dan lingkar lengan atas (LILA) saat pertama kali periksa, untuk mengetahui keadaan gizi ibu.
  • Ditimbang berat badan tiap kali periksa. Berat badan ibu akan naik sesuai umur kandungan. Bila kenaikan berat badan hanya sedikit, mungkin ibu perlu lebih banyak makan. Bila berat badan bertambah terlalu banyak, perlu pemeriksaan lebih lanjut, karena dapat membahayakan ibu atau janin.
  • Diukur tekanan darah ibu.
  • Diukur besarnya kandungan setiap kali periksa. Kandungan akan membesar sesuai umur kehamilan.

Bagaimana makanan bagi ibu hamil?

  • Makanlah dengan pola gizi seimbang, lebih banyak daripada sebelum hamil.
  • Pola gizi seimbang: – ada sumber tenaga (misalnya, nasi, sagu, ubi, singkong, jagung); – ada sumber protein.
  • Tidak ada pantangan makanan selama hamil.
  • Jika mual-mual, muntah, dan tidak nafsu makan, pilihlah makanan yang tidak berlemak dan menyegarkan. Contohnya, roti, ubi, singkong, biskuit, dan buah.
  • Minum 1 tablet tambah darah (TTD) setiap hari selama 90 hari. TTD penting untuk kesehatan ibu dan perkembangan otak bayi.
  • Jangan minum jamu, minuman keras, atau merokok karena membahayakan bayi di kandungan.
  • Jangan minum obat sembarangan. Jika hendak minum obat, tanyakan lebih dulu kepada petugas kesehatan, obat apa yang boleh diminum dan bagaimana caranya.

Bagaimana perawatan ibu hamil sehari-hari?

  • Mandi 2 kali sehari dengan menggunakan sabun.
  • Gosok gigi setelah makan dan sebelum tidur.
  • Boleh melakukan hubungan suami istri.Tanyakan kepada petugas cara yang aman.
  • Setelah kandungan berumur 4 bulan, setiap hari perut dielus-elus, bayi di dalam kandungan diajak berdoa, bercakap-cakap, bernyanyi, dan bercanda.
  • Kurangi kerja berat., istirahat berbaring minimal 1 jam di siang hari. Posisi tidur sebaiknya miring.
  • Sebaiknya ibu tidur pakai kelambu, jangan memakai obat nyamuk bakar atau semprot.

Bagaimana perangsangan bayi di dalam kandungan?
Perangsangan bayi di dalam kandungan dilakukan sejak hamil 4 bulan dengan mengajak bayi berbicara, mengobrol, menyanyikan lagu, membacakan doa, lagu-lagu keagamaan, sambil mengelus-elus perut ibu. Dapat pula dengan memperdengarkan lagu melalui radio kaset yang ditempelkan di perut ibu. Perangsangan sebaiknya dilakukan setiap hari. Setiap saat ibu dapat berhubungan dengan bayinya, misalnya sambil istirahat, mandi, memasak, mencuci pakaian, membaca koran/majalah, menonton TV, di kendaraan, di kantor, di pasar , di mana saja dapat dilakukan perangsangan.

Perlukah imunisasi untuk ibu hamil?

Ya, imunisasi Tetanus Toksoid (TT) dapat mencegah penyakit tetanus pada bayi yang sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kematianMintalah imunisasi TT untuk ibu hamil kepada bidan, perawat atau dokter, mulai kehamilan 6 bulan.

  • TT 1 diberikan pada kehamilan 6 bulan atau lebih.
  • TT 2 diberikan 1 bulan setelah TT 1

Apa tanda bahaya dalam kehamilan?

Tanda-tanda di bawah ini bisa menyebabkan gangguan kehamilan yang membahayakan ibu dan bayi. Bila ditemukan tanda-tanda tersebut segeralah ibu pergi ke petugas kesehatan didampingi suami atau keluarga.

  • Perdarahan saat hamil muda maupun hamil tua.
  • Bengkak di kaki, tangan, atau wajah disertai sakit kepala dan atau kejang.
  • Demam atau panas tinggi.
  • Air ketuban keluar sebelum waktunya.
  • Bayi di kandungan gerakannya berkurang atau tidak bergerak.
  • Muntah terus.
  • Tidak mau makan.

Apa keluhan lain yang perlu diceritakan kepada petugas kesehatan ketika periksa hamil?

  • Batuk lama.
  • Lemah.
  • Jantung berdebar-debar.
  • Gatal-gatal pada kemaluan.
  • Keluar keputihan dari kemaluan.

BAGIAN IIPERSIAPAN MELAHIRKAN

Apa yang perlu dipersiapkan untuk kelahiran?

  • Tanyakan kepada bidan atau dokter tanggal perkiraan persalinan.
  • Rencanakan melahirkan di bidan atau dokter di sarana pelayanan kesehatan terdekat.
  • Siapkan tabungan untuk biaya persalinan.
  • Suami atau keluarga menyiapkan kendaraan jika sewaktu-waktu diperlukan.
  • Siapkan orang yang bersedia menjadi donor darah jika sewaktu-waktu diperlukan.
  • Rencanakan ikut Keluarga Berencana (KB) setelah melahirkan: kondom, susuk KB, suntik KB, AKDR, atau pil KB.
  • Suami dan keluarga selalu mendampingi ibu hamil saat periksa hamil, melahirkan, dan sesudah melahirkan.

Apa tanda-tanda bayi akan lahir?

Jika muncul salah satu tanda di bawah ini, kemungkinan bayi akan segera lahir:

  • Mulasnya sering, teratur, dan lama.
  • Keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir.
  • Keluar air ketuban dari jalan lahir.

Apa yang harus dilakukan bila ada tanda-tanda bayi akan lahir?

  • Suami atau keluarga harus SEGERA MEMBAWA ibu hamil ke tempat pelayanan kesehatan yang telah direncanakan sejak awal.
  • Bawa pakaian ibu untuk ganti selama 3—5 hari.
  • Suami atau keluarga harus selalu mendampingi sejak ibu merasakan mulas yang teratur.
  • Ikuti semua nasihat bidan/dokter.

Kegiatan Posyandu

Kegiatan rutin Posyandu Balita Tempuyung XVI dan Posyandu Lansia Wredha Kusuma XVI bulan ini jatuh pada tanggal 12 Desember 2012 bertempat di Gedung PPDIO. Kegiatan dimulai pukul 16.00 dan berakhir pada pukul 17.30 WIB.

SAM_0394 (Medium)SAM_0385 (Medium)SAM_0391 (Medium)SAM_0387 (Medium)SAM_0398 (Medium)

Pada posyandu bulan ini jumlah balita yang ditimbang ada 26 balita dan 2 balita baru yang belum lama lahir. Sedangkan Posyandu Lansia dihadiri oleh 16 orang yang memeriksakan tekanan darah dan penimbangan Berat Badan.

Pedoman Pengelolaan Posyandu

Posyandu adalah kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan. Konsep Posyandu berkaitan erat dengan keterpaduan. Keterpaduan yang dimaksud meliputi keterpaduan dalam aspek sasaran, aspek lokasi kegiatan, aspek petugas penyelenggara, aspek dana dan lain sebagainya. Posyandu dimulai terutama untuk melayani balita (imunisasi, timbang berat badan)

Sebenarnya posyandu adalah garda terdepan dalam pengentasan  persoalan gizi buruk bagi balita dan kesehatan anak, penimbangan yang dilakukan di posyandu sebagai instrumen awal mendeteksi balita itu mengidap gizi buruk atau tidak. Kurang gizi pada anak di bawah umur lima tahun dan ibu hamil sebenarnya dapat dicegah jika mereka rutin memeriksakan diri ke pos pelayanan terpadu

Banyak anak tidak dibawa ke pos pelayanan terpadu (posyandu) karena orangtua tidak tahu manfaatnya. Mereka yang datang ke posyandu juga tidak mendapat layanan lengkap, anak hanya ditimbang berat badannya, tapi tidak ada pendidikan gizi bagi orangtuanya

Dengan menimbang anak secara teratur, status gizinya akan terpantau. Bila ada yang status gizinya di bawah, gizinya bisa dipulihkan melalui  pemberian makan tambahan. Makin sering anak dibawa ke posyandu, makin besar peluangnya untuk berstatus gizi baik. Sudah menjadi standar posyandu, dalam kegiatannya selalu menyertakan makanan tambahan bagi yang datang untuk menimbang.

Dalam pelaksanaan kegiatan Posyandu, Kementerian Kesehatan RI telah menerbitkan Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu. Buku Pedoman ini memuat secara lengkap hal-hal yang berkaitan dengan Posyandu. Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu ini dapat dibaca secara lengkap DISINI

Posyandu Lansia

Seiring dengan semakin meningkatnya populasi lansia, pemerintah telah merumuskan berbagai kebijakan pelayanan kesehatan usia lanjut ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan mutu kehidupan lansia untuk mencapai masa tua bahagia dan berdaya guna dalam kehidupan keluarga dan masyarakat sesuai dengan keberadaannya.

Sebagai wujud nyata pelayanan sosial dan kesehatan pada kelompok usia lanjut ini, pemerintah telah mencanangkan pelayanan pada lansia melalui beberapa jenjang. Pelayanan kesehatan di tingkat masyarakat adalah Posyandu lansia, pelayanan kesehatan lansia tingkat dasar adalah Puskesmas, dan pelayanan kesehatan tingkat lanjutan adalah Rumah Sakit.

Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut di suatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat dimana mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan Posyandu lansia merupakan pengembangan dari kebijakan pemerintah melalui pelayanan kesehatan bagi lansia yang penyelenggaraannya melalui program Puskesmas dengan melibatkan peran serta para lansia, keluarga, tokoh masyarakat dan organisasi sosial dalam penyelenggaraannya.

Tujuan Posyandu Lansia
Tujuan pembentukan posyandu lansia secara garis besar antara lain :

  1. Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia di masyarakat, sehingga terbentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan lansia
  2. Mendekatkan pelayanan dan meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam pelayanan kesehatan disamping meningkatkan komunikasi antara masyarakat usia lanjut.

Mekanisme Pelayanan Posyandu Lansia

Berbeda dengan posyandu balita yang terdapat sistem 5 meja, pelayanan yang diselenggarakan dalam posyandu lansia tergantung pada mekanisme dan kebijakan pelayanan kesehatan di suatu wilayah kabupaten maupun kota penyelenggara. Ada yang menyelenggarakan posyandu lansia sistem 5 meja seperti posyandu balita, ada juga hanya menggunakan sistem pelayanan 3 meja, dengan kegiatan sebagai berikut :

  • Meja I : pendaftaran lansia, pengukuran dan penimbangan berat badan dan atau tinggi badan
  • Meja II : Melakukan pencatatan berat badan, tinggi badan, indeks massa tubuh (IMT). Pelayanan kesehatan seperti pengobatan sederhana dan rujukan kasus juga dilakukan di meja II ini.
  • Meja III : melakukan kegiatan penyuluhan atau konseling, disini juga bisa dilakukan pelayanan pojok gizi.

Kendala Pelaksanaan Posyandu Lansia
Beberapa kendala yang dihadapi lansia dalam mengikuti kegiatan posyandu antara lain :

  • Pengetahuan lansia yang rendah tentang manfaat posyandu. Pengetahuan lansia akan manfaat posyandu ini dapat diperoleh dari pengalaman pribadi dalam kehidupan sehari-harinya. Dengan menghadiri kegiatan posyandu, lansia akan mendapatkan penyuluhan tentang bagaimana cara hidup sehat dengan segala keterbatasan atau masalah kesehatan yang melekat pada mereka. Dengan pengalaman ini, pengetahuan lansia menjadi meningkat, yang menjadi dasar pembentukan sikap dan dapat mendorong minat atau motivasi mereka untuk selalu mengikuti kegiatan posyandu lansia
  • Jarak rumah dengan lokasi posyandu yang jauh atau sulit dijangkau. Jarak posyandu yang dekat akan membuat lansia mudah menjangkau posyandu tanpa harus mengalami kelelahan atau kecelakaan fisik karena penurunan daya tahan atau kekuatan fisik tubuh. Kemudahan dalam menjangkau lokasi posyandu ini berhubungan dengan faktor keamanan atau keselamatan bagi lansia. Jika lansia merasa aman atau merasa mudah untuk menjangkau lokasi posyandu tanpa harus menimbulkan kelelahan atau masalah yang lebih serius, maka hal ini dapat mendorong minat atau motivasi lansia untuk mengikuti kegiatan posyandu. Dengan demikian, keamanan ini merupakan faktor eksternal dari terbentuknya motivasi untuk menghadiri posyandu lansia.
  • Kurangnya dukungan keluarga untuk mengantar maupun mengingatkan lansia untuk datang ke posyandu. Dukungan keluarga sangat berperan dalam mendorong minat atau kesediaan lansia untuk mengikuti kegiatan posyandu lansia. Keluarga bisa menjadi motivator kuat bagi lansia apabila selalu menyediakan diri untuk mendampingi atau mengantar lansia ke posyandu, mengingatkan lansia jika lupa jadwal posyandu, dan berusaha membantu mengatasi segala permasalahan bersama lansia.
  • Sikap yang kurang baik terhadap petugas posyandu. Penilaian pribadi atau sikap yang baik terhadap petugas merupakan dasar atas kesiapan atau kesediaan lansia untuk mengikuti kegiatan posyandu. Dengan sikap yang baik tersebut, lansia cenderung untuk selalu hadir atau mengikuti kegiatan yang diadakan di posyandu lansia. Hal ini dapat dipahami karena sikap seseorang adalah suatu cermin kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu obyek. Kesiapan merupakan kecenderungan potensial untuk bereaksi dengan cara-cara tertentu apabila individu dihadapkan pada stimulus yang menghendaki adanya suatu respons

Bentuk Pelayanan Posyandu Lansia 

Pelayanan Kesehatan di Posyandu lanjut usia meliputi pemeriksaan Kesehatan fisik dan mental emosional yang dicatat dan dipantau dengan Kartu Menuju Sehat (KMS) untuk mengetahui lebih awal penyakit yang diderita (deteksi dini) atau ancaman masalah kesehatan yang dihadapi.

Jenis Pelayanan Kesehatan yang diberikan kepada usia lanjut di Posyandu Lansia seperti tercantum dalam situs Pemerintah Kota Jogjakarta adalah:

  • Pemeriksaan aktivitas kegiatan sehari-hari meliputi kegiatan dasar dalam kehidupan, seperti makan/minum, berjalan, mandi, berpakaian, naik turun tempat tidur, buang air besar/kecil dan sebagainya.
  • Pemeriksaan status mental. Pemeriksaan ini berhubungan dengan mental emosional dengan menggunakan pedoman metode 2 (dua ) menit.
  • Pemeriksaan status gizi melalui penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan dan dicatat pada grafik indeks masa tubuh (IMT).
  • Pengukuran tekanan darah menggunakan tensimeter dan stetoskop serta penghitungan denyut nadi selama satu menit.
  • Pemeriksaan hemoglobin menggunakan talquist, sahli atau cuprisulfat
  • Pemeriksaan adanya gula dalam air seni sebagai deteksi awal adanya penyakit gula (diabetes mellitus)
  • Pemeriksaan adanya zat putih telur (protein) dalam air seni sebagai deteksi awal adanya penyakit ginjal.
  • Pelaksanaan rujukan ke Puskesmas bilamana ada keluhan dan atau ditemukan kelainan pada pemeriksaan butir 1 hingga 7. dan
  • Penyuluhan Kesehatan.

Kegiatan lain yang dapat dilakukan sesuai kebutuhan dan kondisi setempat seperti Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dengan memperhatikan aspek kesehatan dan gizi lanjut usia dan kegiatan olah raga seperti senam lanjut usia, gerak jalan santai untuk meningkatkan kebugaran.

Untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan di Posyandu Lansia, dibutuhkan, sarana dan prasarana penunjang, yaitu: tempat kegiatan (gedung, ruangan atau tempat terbuka), meja dan kursi, alat tulis, buku pencatatan kegiatan, timbangan dewasa, meteran pengukuran tinggi badan, stetoskop, tensi meter, peralatan laboratorium sederhana, thermometer, Kartu Menuju Sehat (KMS) lansia.

Nara Sumber: ERFANDI on Puskesmas-oke